Selasa, 17 Januari 2017

Khutbah Jumat tentang Akhlak





Download naskah Khotbah Jumat  Lengkap, Khutbah Jumat Singkat padat,  khutbah Jumat Terbaru, Teks Khutbah Jumat Lengkap, Khutbah Jumat tentang Akhlak

=============================================


Hadirin sidang jumat yang dirahmati oleh Allah!
Mari kita bersyukur kehadirat Allah Swt, atas nikmat yang diberikan, terutama nikmat iman. Dengan nikmat yang ada pada diri kita membuat kita berusaha sekuat tenaga beramal shaleh, berbuat kebajikan, berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi diri dan orang lain. Dengan nikmat yang sama itu membuat diri kita menghindarkan diri dari dosa dan maksiat. Shalawat dan salam kita limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, dan kepada siapapun juga yang mengikuti jejak langkahnya, termasuk kita nanti.
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah!
Kita menyadari, bahkan kita yakin bahwa agama kita adalah agama yang benar. Bahwa agama kita mensejahterakan kepada kita, para pemeluknya. Agama kita mengajarkan hal-hal yang baik, dan menghindarkan perkara-perkara yang buruk. Inilah yang secara ringkas diungkapkan Rasulullah Saw dalam sebuah hadisnya: Innama bu’itstu liutammima makarimal akhlaq (sejatinya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak). Dan Allah sendiri dalam al-Quran menyatakan: innaka la’ala khuluqin ’adhim (bahwa engkau (Muhammad) berada pada puncak akhlak yang sangat tinggi. Bahkan, bangsa Quraiys dalam kondisi kemusyrikan mereka, mereka menggelari Muhammad dengan al-amin.
Dalam hadis yang lain Nabi mengatakan: Akmalul mukminina imanan ahsanuhum khuluqan. Sesempurna-sempurnanya iman seseorang adalah dilihat dari kesempurnaan akhlaknya. Jika dalam keberislaman ini intinya adalah tauhid, maka kesempurnaan iman itu harus berwujud dalam perilakunya.


Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah!
Kalau kita cermati tentang akhlak, tentu ini banyak sisinya. Mulai akhlak dari diri sendiri. Akhlak ketika kita berhadapan dengan orang lain. Dari skala pribadi bahkan yang lebih besar, yakni masyarakat, hubungan antar persona, kelompak antar masyarakat, itu sangat ditekankan, sangat ditegaskan dan diajarkan oleh Islam. Dan semua perilaku moralitas itu selalu dikaitkan dengan keimanan kepada Allah. Makanya dalam sebuah hadis, Rasulullah mengatakan: man kana yu’minu billahi wal yaumil akhir, falyaqul khairan au liyasmut. Orang yang beriman kepada Allah dengan sempurna, iman kepada yaumul akhir dengan sempurna, yaitu orang yang bisa berbicara baik, kalau tidak bisa, dia bisa diam. Atau dalam riwayat lain, falyukrim jarahu. Hendaklah ia menghormati tetangganya. Falyukrim dhaifahu. Hendaklah ia menghormati tamunya.
Oleh karena itu, khatib pesan kepada diri khatib dan kepada seluruh yang hadir di sidang Jumat ini: ”Hendaklah kita memperhatikan sekali akhlak dalam kehidupan kita. Karena keimnanan kita tidaklah sekedar dibuktikan dengan shalat kita, puasa, haji, tapi akhlak.”   
Hadirin jamaah jumat yang dimuliakan oleh Allah!
Berbicara akhlak, tentu yang paling penting untuk dikokohkan adalah akhlak di keluarga. Di rumah. Dalam agama bahkan, memasuki rumah ada aturannya. Dalam surat an-Nur ayat 27-34, di sana kita dapati bagaimana cara berakhlak. Kita orang beriman, tidak diperkenankan masuk rumah orang, tanpa seizin orang di dalamnya. Jika kita masuk rumah, dan kita mengikuti prosedur, meminta izin untuk memasukinya, tetapi tuan rumah tidak memperkenankan masuk, kita harus bersedia keluar. Pada ayat seterusnya, ada perintah untuk menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Kemudian ayat seterusnya, mengajak orang untuk tidak menunda perkawinan karena masalah ekonomi. Karena urusan rezeki adalah urusan Allah. Kalau benar-benar tidak mampu, maka diajarkan untuk beristighfar, menjaga dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kita menyadari setiap rumah kita tertyutup rapat, setiap jendela tertutup rapat, agar tidak dimasuki maling. Akan tetapi dengan kamajuan zaman, tidak menghalangi seseorang untuk memasuki kamar kita. Konon dengan adanya zaman globalisasi sekarang ini, dunia menjadi small village (desa kecil). Terutama dengan majunya teknologi informasi seperti internet. Tidak hanya dalam dekstop, laptop, bahkan hingga ke dalam genggaman kita, henphone. Akhirnya, meskipun rumah kita tertutup rapat, tetapi itu tidak menghalangi orang memasuki rumah kita.
Video porno yang akhir-akhir ini beredar, bukan tidak mungkin akan menjadi video berantai. Oleh karena itu, kemajuan teknologi tidak boleh mengendorkan hak-hak privasi kita sebagai muslim. Terutama kepada anak-anak kita. Dan ini yang harus kita perhatikan.
Alhamdulillah, kita bersyukur, di negeri ini sudah ada undang-undang pornografi, dimana pada beberapa waktu lalu sempat mengundang kontroversi luar biasa. Bahkan sesudah diundangkan pun dilakukan judisial riview. Dan hari-hari ini terbukti undang-undang itulah yang dibutuhkan masyarakat.
Oleh karena itu, sekali lagi saya ingatkan, kepada diri saya pribadi maupun kepada jamaah: Marilah kita tadabburi ayat-ayat Allah Swt surat an-Nur ayat 27-34. Sehingga kita meloyalkan sekali apa yang disebut akhlak itu. Karena pornografi itu tidak hanya berefek kepada si pelaku tetapi juga kepada banyak orang. Benarlah apa yang disampaikan Rasulullah Saw: sesungguhnya saya diutus untuk menyempurnakan akhlak.
Pelajaran penting dari peristiwa yang menghebohkan ini, marilah kita kembali kepada al-Quran. Marilah kita kembali kepada sunnah Rasulullah. Marilah kota berpikir, bahwa moralitas itu sesuatu yang utama. Yang menyelamatkan kita dan generasi kita yang akan datang.
Demikian khutbah ini, semoga bermanfaat.  

Related Posts

Khutbah Jumat tentang Akhlak
4/ 5
Oleh

Saya Ingin Berlangganan

Mau dapat up date terbaru teks khutbah Jumat? Silakan berlangganan via email.